Jakarta - Kalau denger cerita soal tiga sampai empat lantai bangunan yang ditemukan di bawah tanah, kayaknya terdengar kayak temuan arkeologi luar biasa, ya? Tapi jangan salah, ini bukan cuma mitos, melainkan fakta tentang Porta Nigra, salah satu mahakarya Romawi kuno yang ada di Trier, Jerman.
Nama Porta Nigra, yang artinya "Gerbang Hitam" dalam bahasa Latin, emang cocok banget buat bangunan ini. Dibangun sekitar abad ke-2 Masehi, Porta Nigra awalnya adalah bagian dari tembok pertahanan kota Trier.
Tapi seiring waktu, gerbang ini berubah fungsi, bahkan sempat dijadikan gereja pada abad pertengahan. Bayangin, dari gerbang kota jadi tempat ibadah! Nggak cuma fungsinya yang berubah, bangunan ini juga mengalami berbagai modifikasi selama ratusan tahun.
Nah, yang bikin Porta Nigra unik adalah ceritanya yang "terkubur." Karena perkembangan kota Trier dari masa ke masa, permukaan tanah di sekitarnya naik pelan-pelan. Akibatnya, sebagian Porta Nigra ikut terkubur di bawah lapisan tanah dan sedimen.
Jadi, yang kita lihat hari ini sebenarnya cuma bagian atasnya aja. Berkat penggalian arkeologi, lantai-lantai tersembunyi di bawah tanah itu berhasil ditemukan, dan wow, ternyata konstruksinya luar biasa detail!
Saat ini, Porta Nigra berdiri megah, jadi simbol kebanggaan sejarah Trier dan bukti betapa canggihnya arsitektur Romawi. Wisatawan bisa naik ke atas dan menikmati pemandangan kota dari sana, sambil kagum sama betapa kokohnya bangunan ini setelah ribuan tahun.
Fakta bahwa lantai-lantainya pernah "hilang" di bawah tanah bikin Porta Nigra makin menarik buat dikunjungi.
Kalau lagi jalan-jalan ke Jerman dan mampir ke Trier, Porta Nigra wajib banget masuk daftar destinasi. Ini bukan cuma soal bangunan tua, tapi tentang perjalanan waktu yang bikin kita makin paham bagaimana orang Romawi dulu menciptakan sesuatu yang nggak lekang oleh zaman. ****